Mari Mengenal Tari Saman Lebih Dekat : Gerakan, dan Keunikannya yang Memukau

, 0 Comments

                Sumber gambar : https://www.visitbandaaceh.com/

Mari kita mulai dengan Aceh, provinsi paling barat Indonesia. Tari Saman merupakan salah satu tarian daerah yang paling populer di daerah khas Aceh. Tarian Saman tidak hanya populer di China, tapi juga terkenal di luar negeri. Tarian semacam ini biasanya dibawakan oleh banyak penari pada waktu yang bersamaan, dan tarian semacam ini biasa dibawakan pada acara-acara budaya luar negeri. Padahal, UNESCO merupakan organisasi ilmu pengetahuan, pendidikan dan budaya yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tari Saman masuk dalam daftar warisan budaya dan membutuhkan perlindungan dari Badan PBB yang mengurusi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan. Tarian Saman sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, ketepatan dan kesatuan. Untuk menari, sekelompok penari Saman bisa berlatih selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, sobat.

Arti Tari Saman
Tarian tradisional Aceh ini memiliki makna tertentu, dan makna tari Saman terdapat pada pola lantai. Pola lantai yang digunakan adalah horizontal, vertikal, diagonal dan melengkung. Para penari harus duduk berbaris saat mengantre. Inilah simbol eksistensi manusia sebagai masyarakat. Bersamaan dengan itu, di dalam gerakannya sendiri juga terdapat lambang memperingati Nabi Muhammad SAW. Posisi duduk yang digunakan adalah istirahat dengan kedua kaki, seperti duduk di antara dua paha. Dalam hal ini tari Saman melambangkan orang muslim yang sedang shalat.

Keunikan Tari Saman
Tentunya setiap tarian khas memiliki keunikannya masing-masing, termasuk tarian Aceh. Selain gerak tari Saman yang bermakna, masih banyak keunikan lainnya. Salah satunya adalah tarian ini dibawakan tanpa diiringi musik. Sejak zaman nenek moyang kita, jenis tarian ini belum memiliki latar belakang musik apapun.

Namun seiring perkembangan zaman, sebagian masyarakat menambahkan lagu-lagu rohani dan musik pengiring dari rebana. Selain itu karena berasal dari Dataran Gayo, maka tarian ini juga menggunakan bahasa Gayo yang langsung dinyanyikan oleh para penarinya. Biasanya seorang penari menyanyikan lagu ini di tengah-tengah.

Menarik bukan? Oleh karena itu, kita wajib menjaga salah satu warisan budaya daerah Indonesia.

Moh Amirin

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: